Rabu, 08 Oktober 2008

Media Relations - Media Literacy


Media Relation

Ms. Artini

“Media Literacy”

Group Member : Adv 10-2b

Devi Halim 2006.100.147

MeiLing 2006.100.264

Rinda P.S. 2006.100.086

LATAR BELAKANG

Saat ini di Negara-negara maju dan berkembang yang ada di seluruh dunia, perkembangan media sudah sangat maju. Perkembangan media ini, dapat membawa dampak yang baik dan buruk bagi perkembangan Negara tersebut, tergantung dari siapa yang memanfaatkan perkembangan media tersebut.

Namun saat ini, dapat kita temui bahwa banyak pihak yang mulai dibutakan oleh media. Apapun yang ditawarkan oleh media diterima mentah-mentah oleh receiver. Hampir tidak ada lagi pemilah-milahan terhadap sajian media.

Misalnya saja di Negara kita ini, Indonesia, banyak yang sudah menjadi “buta”. Semua sajian media “ditelan mentah-mentah”. Padahal pada kenyataannya tidak semua yang media tawarkan baik dan berguna adanya. Maka dari itu, receiver harus dapat memilah mana yang baik dan berguna. Media bukanlah sesuatu yang “jahat”. Namun yang patut kita prihatinkan adalah adanya banyak oknum yang memang dengan sengaja terus menawarkan hal-hal yang sebenarnya tidak penting atau berguna bagi publik, tapi tetap saja mereka publikasikan lewat media hanya demi profit semata.

Sebagai contoh kasus: Game online. Mungkin yang bagi beberapa oang Game Online hanya menjadi perkembangan teknologi. Tetapi perkembangan teknologi ini sudah hampir “membunuh” generasi penerus bangsa. Banyak anak-anak sekolah yang memang sengaja bolos sekolah hanya untuk bermain game online. Tidak hanya itu, mereka bahkan dapat mengeluarkan uang yang nilainya bisa mencapai jutaan rupiah hanya untuk “memperlengkapi” tokoh yang mereka ciptakan.

Menurut riset psikologi terhadap masyarakat di Indonesia, daya serap masyarakat terhadap apa yang disajikan oleh media sangat kuat. Maka dari itu, harus ada pihak-pihak yang bekerja sama membasmi “pembodohan oleh media”. Maka dari itu harus ada gerakan Sadar Media/ Media Literacy.

KERANGKA BERPIKIR

Media literacy atau melek media adalah sikap dimana kita sebagai penonton memahami apa yang menjadi tontonan, dan bagaimana dampaknya bagi diri kita maupun bagi orang lain. James Potter dalam bukunya yang berjudul “ Media Literacy” (Potter, 2001) mengatakan bahwa media literacy adalah sebuah perspekif yang digunakan secara aktif ketika, individu mengakses media dengan tujuan untuk memaknai pesan yang disampaikan oleh media. Jane Tallim menyatakan bahwa media literacy adalah kemampuan untuk menganalisis pesan media yang menerpanya, baik yang bersifat informatif maupun yang menghibur. Allan Rubin menawarkan tiga definisi mengenai media literacy.

Terdapat dua pandangan mengenai media literacy yaitu dari Art Silverblatt dan James Potter (Potter, 2001). Silverblatt menyatakan bahwa media literacy memiliki lima elemen yaitu:

(1) Sebuah kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat

(2) Sebuah pemahaman akan proses komunikasi massa

(3) Pengembangan strategi-strategi yang digunakan untuk menganalisis dan membahas pesan-pesan media.

(4) Sebuah kesadaran akan isi media sebagai ‘teks’ yang memberikan wawasan dan pengetahuan ke dalam budaya kontemporer manusia dan diri manusia sendiri

(5) Peningkatan kesenangan, pemahaman dan apresiasi terhadap isi media.

Di sisi lain, Potter (Baran and Davis, 2003) memberikan pendekatan yang agak berbeda dalam menjelaskan ide-ide mendasar dari media literacy, yaitu:

(1) Sebuah rangkaian kesatuan, yang bukan merupakan kondisi kategorikal

(2) Media literacy perlu dikembangkan dengan melihat tingkat kedewasaan seseorang

(3) Media literacy bersifat multidimensi, yaitu domain kognitif yang mengacu pada proses mental dan proses berpikir, domain emosi yaitu dimensi perasaan domain estetis yang mengacu pada kemampuan untuk menikmati, memahami dan mengapresiasi isi media dari sudut pandang artistik, dan domain moral yang mengacu pada kemampuan untuk menangkap nilai-nilai yang mendasari sebuah pesan

(4) Tujuan dari media literacy adalah untuk memberi kita kontrol yang lebih untuk menginterpretasi pesan.

Di banyak Negara maju, melek media sudah dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan, seperti di Inggris, Jerman, Kanada, Perancis, dan Australia.

Kanada menjadi Negara pertama yang mewajibkan melek media di kawasan Amerika Utara pada tahun 1960. Hal ini dilakukan karena rentannya masyarakat Kanada terhadap budaya pop Amerika.

ANALISIS

Di Indonesia, sadar media masih di kategorikan sebagai hal yang asing di masyarakat, walaupun di masyarakat sendiri sudah memahami pentingnya mengawasi acara yang dilihat oleh anak-anak. Kurangnya pemahaman tentang melek media di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, yang pertama kebanyakan dari warga negara Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan berada di garis kemiskinan, dengan tingkat pendidikan yang rendah terkadang orangtua sendiri tidak memberi pengarahan kepada sang anak, tetapi ikut terbawa suasana ketika menyaksikan suatu acara. Sang anak yang tidak mendapat pemahaman apapun dari orangtuanya akan beranggapan bahwa hal yang mereka saksikan baik-baik saja untuk dilakukan. Kedua, karena kebayakan dari para orangtua bekerja, sehingga seringkali anak di tinggal dirumah bersama pengasuh, anak-anak tidak akan diberikan pemahaman oleh pengasuh mereka, dan jam menonton mereka menjadi tidak terbatas selayaknya jam menonton anak - anak karena tidak ada orangtua yang mengawasi.

KESIMPULAN

* Media pada dasarnya bukanlah sesuatu yang jahat, tetapi kadangkala media disalahgunakan oleh pihak-pihak yang mencari keuntungan.

* Sudah banyak masyarakat yang menjadi korban Media

* Tanpa kita sadari sudah banyak generasi penerus bangsa yang juga menjadi korban media

* Kampanye sadar media sudah harus mulai digalakan dengan gencar

* Harus ada peraturan dan sanksi hokum yang jelas bagi “perusak” masyarakat ini

* Gerakan sadar media juga harus dapat dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk orang tua

* Jangan sampai kita menjadi korban “pembodohan” lewat media

* Mulailah dari sekarang untuk memilah-milah mana yang baik dan berguna, dan mana yang tidak berguna

* Sadar media harus ditanamkan sedini mungkin

DAFTAR ISI

Cover ……………………………………………………………………………. i

Daftar isi ………………………………………………………………………… ii

Latar belakang ………………………………………………………………….. 1

Kerangka Berpikir ……………………………………………………………… 2

Analisis ……………………………………………………………………….. 4

Kesimpulan …………………………………………………………………. 5

Lampiran ……………………………………………………………………….. 6

LAMPIRAN

Tidak ada komentar: